KUTUB EMPAT SOAL DAN PEMBAHASAN
RANGKAIAN KUTUB EMPAT
1. Pengertian Rangkaian Kutub Empat
Rangakaian kutub empat (K-4) adalah suatu
rangkaian yang memiliki sepasang terminal pada sisi input dan sepasang terminal
pada sisi output (transistor, op amp, transformator dan lainnya)
Gambar 3.1 Rangkaian kutub empat
Adapun teori rangkaian kutub empat (K-4) ini banyak
dipergunakan pada jaringan (network) yang dipergunakan dalam sistem
komunikasi, sistem kontrol, system daya (power system) dan rangkaian
elektronik ( model-model transistor). Pada rangkaian kutub empat ini diperlukan
hubungan antara V1, V2 , I1 dan I2 yang saling independent, dimana berbagai
macam hubungan antara tegangan dan arus disebut sebagai parameter. Selanjutnya
juga akan diperlihatkan hubungan antara parameter-parameter dan bagaimana pula
hubungan antara kutub empat (seri, parallel dan kaskade).
2. Macam-Macam Parameter Rangkaian Kutub Empat
- · Parameter Impedansi “z”
Parameter impedansi “z” ini pada umumnya banyak
dipergunakan dalam sintesa filter, dan juga dalam penganalisaan jaringan
impedance matching dan juga pada distribusi sistem tenaga. Rangkaian kutub
empat ada dengan sumber-sumber tegangan ataupun sumber- sumber arus.
(a)
(b)
Gambar 3.2 (a) Rangkaian kutub empat
dengan sumber tegangan ;
(b) Rangkaian kutub empat dengan sumber
arus
Adapun bentuk hubungan tegangan dalam
parameter impedansi ‘z’ ini adalah :
V1 = z11I1 + z12I 2
V2 = z 21I1 + z 22 I 2
Adapun “z” disebut sebagai parameter impedansi atau
sering juga disebut dengan parameter “z” yang satuannya dalam ohm. Untuk
menentukan harga-harga dari parameter “z” ini dapat dilakukan dengan membuat /
mengatur besaran I1 = 0 ataupun I2 = 0. Untuk mendapatkan z12 dan z22 hubungkan tegangan V2 (ataupun sumber arus I2) pada terminal 2 dengan terminal 1 terbuka (atau I1 = 0), maka diperoleh :
Gambar 3.3 Rangkaian untuk menentukan
parameter-parameter z12 dan z22
Sehingga : Untuk
mendapatkan z11 dan z21, pasangkan
tegangan V1 (ataupun
sumber arus I1) pada
terminal 1 dengan terminal 2 dibuka (atau I2 = 0) maka diperoleh :
Gambar 3.4.
Rangkaian untuk menentukan parameter-parameter z11 dan z21
Sehingga : Karena parameter “z” diperoleh dengan membuka (open) terminal
input ataupun output maka parameter ini sering juga disebut dengan
parameter-parameter impedansi rangkaian terbuka (open circuit impedance
parameters), dan selanjutnya :
z11 = disebut
impedansi input rangkaian terbuka (open circuit input impedance)
z12 = disebut
transfer impedansi rangkaian terbuka dari terminal 1 ke terminal 2.
(open circuit transfer impedance
from port 1 to port 2)
z21 = disebut
transfer impedansi rangkaian terbuka dari terminal 2 ke terminal 1.
(open circuit transfer impedance
from port 2 to port 1)
z22 = disebut
impedansi output rangkaian terbuka (open circuit output impedance)
Terkadang z11 dan z22 disebut juga
sebagai driving point impedances, sedangkan z21 dan z12 disebut juga
transfer impedances. Suatu driving point impedance adalah
impedansi input dari suatu terminal peralatan, sehingga z11 adalah input
driving point impedance dengan terminal output terbuka, sedangakan z22 adalah output
driving point impedance dengan terminal input terbuka. Bilamana z11 = z22, maka
rangkaian kutub empat (K-4) disebut simetris, selanjutnya bilamana rangkaian
kutub empat adalah linier dan tidak memiliki sumber dependent maka impedansi
transfer adalah sama (z12 = z21), maka rangkaian kutub empat disebut resiprokal (reciprocal)
dan ini berarti bilamana titik (terminal) eksitas dan respons saling
dipertukarkan maka transfer impedansi akan tetap sama. Sebagai ilustrasi dapat
dilihat pada gambar berikut ini :
Selanjutnya suatu rangkaian kutub empat yang bersifat resiprokal dapat
digantikan dengaanrangkaian ekivalen dengan hubungan T.
Gambar 3.5
Rangkaian ekivalen parameter “z” yang bersifat resiprokal
Untuk
rangkaian kutub empat dengan parameter “z” secara umum rangkaian ekivalennya
adalah sebagai berikut :
Gambar
3.6 Bentuk umum rangkaian ekivalen
parameter “z”
Pada
beberapa rangkaian terkadang tidak dapat dicari parameter “z” dari rangkaian
kutub empat-nya, hal ini disebabkan tidak dapat dibuat persamaan rangkaian
kutub empat-nya sebagaimana seperti , misalnya seperti pada transformator ideal
yang rangkiannya seperti berikut :
Gambar 3.7 Transformator ideal tidak
memiliki parameter “z”
maka
terlihat tidak mungkin mengekspresikan tegangan bila ditinjau dari arus dan
demikian pula sebaliknya, sehingga untuk kutub empat transformator ideal
parameter “z” tidak ada.
- · Parameter Admitansi “y”
Parameter
admitansi “y” juga pada umumnya banyak dipergunakan dalam sitesa filter,
perencanaan penganalisaan matching network dan distrubusi sitem tenaga.
Parameter “y”, memperlihatkan arus-arus yang dinyatakan oleh tegangan terminal
dengan persamaan sebagai berikut :
I1 = y11V1 + y12 V2
I 2 = y 21V1 + y 22 V2
maka y11 ;
y12 ; y21 ; y22 inilah yang disebut sebagai parameter-parameter admitansi “y”
dari kutub empat suatu rangkaian yang satuannya siemen [S], dan kalau disusun
dalam bentuk matrik adalah : Untuk mendapatkan parameter-parameter “y” ini
dapat dilakukan dengan membuat V1 = 0 ataupun V2 = 0. Untuk mendapatkan y11 dan
y21 pasang sumber arus I1 pada terminal input sedangkan terminal output
dihubung singkat (V2 = 0).
Gambar 3.8
Rangkaian untuk menentukan y11 dan y21
Untuk
mendapatkan y12 dan y22, terminal
input dihubung singkat (V1 = 0)
Gambar 3.9
Rangkaian untuk menentukan y12 dan y22
Karena
parameter “y” ini diperoleh dengan melakukan hubung singkat pada terminal input
maupun pada terminal output, maka parameter ini sering juga disebut dengan
parameter-parameter admitansi rangkaian hubung singkat (short-circuit admitance
parameters), dimana : y11 = disebut sebagai admitansi input rangkaian
hubung singkat.
(short
circuit input admitance) y12 = disebut sebagai transfer admitansi rangkaian
hubung singkat dari terminal 2 ke terminal 1.(short circuit transfer
admitance from port 2 to port 1) y21 = disebut sebagai transfer admitansi
rangkaian hubung singkat dari terminal 1 ke terminal 2.(short circuit
transfer admitance from port 1 to port 2) y22 = disebut sebagai admitansi
output rangkaian hubung singkat (short circuit output admitance)
Selanjutnya y11 dan y22 sering juga disebut sebagai driving point admittance
sedangkan y12 dan y21 disebut sebagai transfer admitance. Suatu driving
point admittance adalah admitansi input suatu terminal peralatan, sehingga
y11 adalah admitansi input dengan terminal output terhubung singkat, dan y22
adalah admitansi output dengan terminal input terhubung singkat. Untuk
rangkaian kutub empat yang linier dan tidak mengandung sumber-sumber dependent
didalamnya, maka transfer admitansi y12 = y21, dan dalam kondisi ini
disebut rangkaian adalah resiprokal (lihat parameter z). Untuk kutub empat
parameter “y” yang resiprokal, maka rangkaian ekivalennya (khusus yang
resiprokal) merupakan rangkaian П.
- · Parameter “h”
Parameter “h” ini sering juga
disebut dengan parameter Hibrid (Hybrid parameters), parameter
ini mengandung sifat-sifat dari parameter “z” dan “y”. Pada sistem parameter
“h” ini tegangan input dan arus output dinyatakan/ditinjau dari arus input dan
tegangan output. Adapun bentuk persamaan dari parameter “h” ini adalah :
V1 = h11I1 + h12V2
I 2 = h 21I1 + h 22V2
Untuk
mendapatkan h11 dan h21 hubungkan
sumber arus/tegangan pada input
sedangkan terminal output dihubung singkat.
Gambar 3.10 Rangkaian untuk mencari h11 dan h21
Selanjutnya untuk mendapatkan h12 dan h22 hubungkan
sumber arus/tegangan pada terminal output sedangkan terminal input dibuka.
Gambar 3.11 Rangkaian untuk mencari h12 dan h22
h11 = disebut
sebagai impedansi input hubung singkat. (short circuit input impedance)
h12 = disebut
sebagai penguat tegangan balik rangkaian terbuka. (open circuit reverse
voltage gain)
h21 = disebut
penguat arus maju rangkaian hubung singkat (short circuit forward current
gain)
h22 = disebut
sebagai admitansi output rangkaian terbuka (short circuit output admitance)
dan apabila
h12 = -h21 maka
rangkaian kutub empat disebut sebagai rangkaian kutub empat yang resiprokal.
Selanjutnya untuk parameter “h” ini rangkaian ekivalennya adalah :
Gambar 3.12
Bentuk ekivalen dari parameter ‘h”
- · Parameter “g”
Parameter “g” sering juga disebut
sebagai kebalikan / invers dari parameter “h”, dimana dalam parameter “g” ini, arus
input dan tegangan output dinyatakan /ditinjau dari tegangan
input dan arus output. Adapun bentuk persamaan parameter “g” ini adalah :
I1 = g11V1 + g12 I 2
V2 = g 21V1 + g 22 I 2
Selanjutnya untuk mendapatkan g12 dan g22, hubung
singkat terminal input dan hubungkan sumber arus I2 pada terminal output seperti
terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.13 Rangkaian untuk menentukan harga-harga g12
dan g22
Pada
parameter “g” ini selalu disebut :
g11 = admitansi
input rangkaian terbuka (open-circuit input admitance)
g12 = penguat
arus balik rangkaian hubung singkat (short-circuit reverse current gain)
g21 = penguat
tegangan maju rangkaian terbuka (open-circuit forward voltage gain)
g22 = impedansi
output rangkaian hubung singkat (short- circuit output impedance)
Adapun
rangkaian ekivalen untuk parameter “g” ini diperlihatkan seperti pada Gambar
3.14, di bawah ini :
Gambar 3.14
Bentuk ekivalen dari parameter ‘g”
- · Parameter “ABCD”
Parameter
ini sering juga disebut sebagai parameter transmisi (transmission parameters).
Pada sistem parameter ini, tegangan dan arus input dinyatakan / ditinjau dari
arus dan tegangan output dengan bentuk persamaan :
V1 = AV2 - BI 2
I1 = CV2 - DI2
bilamanana Persamaan (28) dan (29)
disususun dalam bentuk matrik :
maka A ; B ; C inilah yang disebut parameter-parameter dari sistem
parameter “ABCD”,
yang satuannya dalam sistem [S], dimana :
yang disebut
sebagai determinan dari parameter “ABCD”, dimana dalam keadaan resiprokal
berlaku :
AD – BC = 1 (3.24)
Adapun
parameter-parameter dalam Persamaan (3.23) memberikan suatu ukuran bagaimana
suatu rangkaian memberikan tegangan dan arus dari suatu sumber ke beban yang
digunakan dalam analisa pada jaringan transmisi (kabel dan fiber) karena
parameter-parameter ini mengekspresikan variable-variabel pada sisi pengirim (V1 dan I1) yang
dipandang dari veriabel-variabel sisi penerima (V2 dan -I2). Oleh karena hal ini parameter
“ABCD” sering juga disebut sebagai parameter transmisi yang banyak dipergunakan
dalam perencanaan sistem telepon, microwave dan radar. Persamaan (3.23) dan
(3.24) menyatakan hubungan antara variable-variabel input (V1 dan I1) dengan
variable-variabel output (V2 dan -I2), maka sewaktu menghitung parameter-parameter “ABCD”
lebih baik menggunakan tanda aljabar -I2 daripada I2, hal ini
disebabkan karena arus I2 yang sebenarnya adalah meninggalkan rangkaian.
Untuk
menetukan A dan C, maka buka terminal output dan pasangkan sumber tegangan V1 pada
terminal input. Sedangkan
untuk mendapatkan B dan D, hubung singkat terminal output dan pasangakan sumber
tegangan V1 pada terminal input.
Gambar 3.15
dimana parameter-parameter :
A = sering
disebut sebagai perbandingan tegangan rangkaian terbuka
(open-circuit
voltage ratio)
B = sering
disebut sebagai transfer impedansi negatif rangkaian hubung singkat.
C = sering
disebut sebagai transfer admitansi rangkaian terbuka
(open-circuit
transfer adimtance)
D = sering
disebut sebagai perbandingan arus negatif rangkaian hubung singkat
(negative short-circuit ratio)
1. Tentukan Parameter S untuk rangkaian kutub empat di
bawah
2. Hitunglah Parameter-parameter “y” dari rangkaian
dibawah ini
Jawab :
Untuk Mencari y11 dan y21 maka hubung singkat terminal
output dan pasangan sumber arus I1 pada terminal input
Dari Rangkaian terlihat bahwa R1 paralel R2 atau :
- Hukum Ohm
1. Perhatikan rangkaian
hambatan pada gambar berikut!
Hambatan total dari
ketiga adalah...
Pembahasan
:
Hitung
terlebih dahulu hambatan paralel:
1/Rp =
1/3 + 1/2 = (2 + 3) / 6 = 5/6 Ohm
Rp = 6/5 Ohm
= 1,2 Ohm
Menghitung
hambatan total
R = 4
Ohm + 1,2 Ohm = 5,2 Ohm
Contoh soal
Hukum Kirchoff 1
Diketahui : i1=5A, i2=1A, i3=2A
Pertanyaan:
Berapakah I4?
Jawab:
Dari gambar
rangkaian yang diberikan diatas, belum diketahui apakah arus I4 adalah arus
masuk atau keluar. Oleh karena itu, kita perlu membuat asumsi awal, misalnya
kita mengasumsikan arus pada I4 adalah arus keluar.
Jadi arus
yang masuk adalah :
i2 + i3 =
1+2 = 3A
Arus yang
keluar adalah :
i1 + i4 = 5
+ i4
3 = 5 + i4
i4 = 3 – 5
i4 = -2
Karena nilai
yang didapatkan adalah nilai negatif, ini berbeda dengan asumsi kita
sebelumnya, berarti arus I4 yang sebenarnya adalah arus masuk.
- Hukum Kirchoff 2
Apabila
maka kuat arus
yang mangalir pada rangkaian adalah …Dengan menerapkan hukum Kirchhoff 2, kita akan dapatkan nilai arus listrik sebagai berikut:
- Elemen Aktif
- Elemen Pasif
Contoh Resistor
Penyelesaian :
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/Rp = 1/60 + 1/30 + 1/20
1/Rp = 1/60 + 2/60 + 3/60
1/Rp = 6/60 Ohm
Rp = 60/6 Ohm
RP = 10 Ohm
1/Rp = 1/60 + 1/30 + 1/20
1/Rp = 1/60 + 2/60 + 3/60
1/Rp = 6/60 Ohm
Rp = 60/6 Ohm
RP = 10 Ohm
Contoh Kondensator
Tentukan Cek
Contoh Induktor
Tentukan nilai Lek
Komentar
Posting Komentar